Beberapa waktu yang lalu teman-teman memutuskan untuk mengambil peluang mengakuisi sebuah tim sepak bola yang berlaga di divisi utama PSS Sleman. Waktu yang mepet dengan jadwal start kompetisi membuat tim yang baru saja dibeli tidak dapat melakukan persiapan dengan maksimal. Sebagai hasilnya, saat ini klub Garuda yang baru saja dibeli memiliki posisi paling bawah di grupnya dan terancam degradasi ke divisi 1. Berdo'a.. :), semoga saja masih bisa bertahan di divisi utama.
Akan tetapi fakta lain yang kudapatkan ketika melihat secara langsung pertandingan kemarin di stadion Tridadi: jumlah penonton tidak terlalu banyak, bagi tim yang hanya ikut di babak grup hanya memainkan pertandingan sebanyak 5x, bagi yang lolos ke babak berikutnya mungkin akan ditambah 3x lagi sehingga berjumlah 8x pertandingan (tidak cukup banyak untuk mendapatkan perhatian, tapi sekaligus juga tidak terlalu banyak menyedot biaya operasional), begitu banyaknya peluang kecurangan dari wasit atau jual beli hasil pertandingan di kompetisi ini, dsb. Terbersit sebuah pemikiran, klub ini akan menjadi dukungan ataukah justru akan menjadi beban bagi semuanya.
Tapi karena sudah terlanjur memiliki sebuah klub, ya harus berusaha mengelolanya sehingga dapat menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan proyek perbaikan masyarakat khususnya di Sleman. Langkah selanjutnya pasca pertandingan penentuan terakhir hari rabu, ya harus segera dibentuk rencana untuk pengembangan pengelolaan klub dimasa yang akan datang dan mengembangkan SSB. Hanya dengan cara seperti itu maka peluang untuk menjadikan klub ini sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan dakwah dapat dilakukan. Semoga semuanya diberi kekuatan untuk menjaga komitmen dan semangatnya. Ammin
